Rabu, 22 Mei 2013


kelok sambilan : terdapat di kabupaten lima puluh kota , jembatan layang pertama di sumatera barat .

kapur IX kecamatan yang kaya dalam semua hal
kebersamaan para pejuang dan pembangun nagari koto bangun kapur IX


the kapur wisata , aie angek , aie tajun langkuik , sosa larangan , batang piti , batang kapua , sasapan kabau , sialang batu , galugua kota ameh , dan banyak lagi ,. kunjungi dan nikmati keragman satwa di kapur .


aie angek : terdapat di kapur IX yang berada di nagari muara paiti adalah objek wisata yang sebenarnya bisa di manfaatkan untuk hasil atau pendapatan daerha jika mampu dijaga dan di kembangkan dengan baik , tapi sayang , muara paiti belum mampu .
aie angek : bisa dengan dua akses menuju ke sana , jalur darat dan jalur air .
aie angek : manfaat aie angek bisa menyembuh kan penyakit kulit insya allah ya .
aie angek : tidak dipungut biaya , silahkan mencoba .



aie tajun langkuik : aie tajun langkuik nan elok di pandang di tambah lagi dengan suasana alam yang masih asri .
terdapat di daerah atau nagari koto tuo .
sangat cocok untuk menenangkan fikiran dan menghilangkan rasa bosan .


larangan ikan di sosa : ikan larangan ini terdapat di nagari pulau sialang , ikan larangan ini mendapat partisipasi yang baik dari bupati , bahkan menjadi yang no 1 di indonesia .\


batang piti : terdapat didaerah lolo hingga menjalar ke muara paiti .
batang piti biasa nya dijadikan tempat pemandian dan akses jalan menuju ladang gambir atau karet .


batang kapur : terdapat di sepanjang kapur 9 , kecuali lubuak alai dan koto tuo .
digunakan sebagai pemandian dan akses menuju ladang dan bisa digunakan untuk mata pencarian para nelayan .



galugua kota ameh : galuagua kota ameh terdapat di daerah gelugur sesuai namanya .
saya mengatakan gelugur kota ameh karna terdapat nya hasil alam yang melimpah dan kehidupan yang masih beradat dan sangat nyaman . hasil alam batu bara marmer dan walet .


dan masih banyak lagi yang lain nya ,




 gambar atau foto bapak bupati alis marajo selaku bupati kab.lima puluh kota yang sedang melakukan acara tahunan , berbagai lomba dan acara adat  diadakan

Selasa, 21 Mei 2013

ekonomi mata pencarian dan cara hidup masyarakat di Kec.Kapur IX Kab.lima puluh kota prov sumatera barat

Kapur IX adalah sebuah kecamatan di daerah perbatasan prov.sumbar dengan prov.riau . kapur IX terletak di daerah yang lumayan strategis jika mampu dikembangkan dengan baik . kenapa tidak ? di setiap daerah memiliki daerah dengan potensi alam yang sangat menggiurkan dan dapat bukan dapat lagi malah sangat bisa untuk memajukan daerah tersebut , tapi sayang , entah kenapa kapur IX masih seperti dahulu , mungkin kurang beruntung atau belum beruntung . Di kapur IX terdapat berbagai hasil alam yang sangat membantu masyarakat , contoh gambir,karet,pasir,pinang,batu bara , marmer,bahkan hingga emas pun ikut membantu kapur IX . tapi tunggu dulu , emas nya membantu disaaat masyarakat asli kapurIX sudah tidak bisa apa2 lagi . kapur IX hanya memiliki satu buah sekolah menengah atas (SMA) yang terdapat di kenagarian muaro paiti , terdapat juga 5 buah sekolah menengah pertama , SMPN1 nagari muara paiti , SMPN2 nagari sialang , dan 3 lagi terdapat SMP satu atap di nagari lubuk alai , koto lamo dan nagari kelugur . pemuda kapur IX memang sudah banyak yang meniti kesuksesan menimba ilmu hingga ke luar daerah bahkan ke luar negri. tapi ? yang dapat mengelola tanah kelahiran nya dengan baik alhamdulillah sampai saaat ini belum ada . kapur IX negri yang kaya , kaya ilmu , kaya hasil alam tapi sayang tidak kaya cara memanfaatkan nya .

kapur IX sejarah dan perkembangan nya

Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia. Kapur IX adalah salah satu dari tiga belas kecamatan yang ada di bagian timur Kabupaten Limapuluh Kota. Luas wilayah Kecamatan Kapur IX 723,36 Km2 yang berarti 21,56 % dari luas Kabuputen Limapuluh Kota yang luasnya 3.354,30 Km2,yang terdiri dari 7 nagari dan 31 jorong.
  1. Nagari terluas adalah Nagari Galugua 128 Km2 terdiri dari 4 jorong,yaitu: (a)Galugua, (b) Koto Tangah, (c) Tanjung Jajaran, (d)Morgan,
  2. Nagari Sialang 117 Km2 terdiri dari 4 jorong, yaitu :(a)Sialang Bawah, (b)Sialang Ateh, (c)Lubuk Koto, (d)Ronah Bengkek,
  3. Nagari Lubuak Alai 106 Km2 terdiri dari 6 jorong, yaitu :(a)Suka Karya, (b)Alai Baru, (c) Rumbai, (d) Balai Tangah, (e) Koto Tinggi, (f)Saiduanau,
  4. Nagari Koto Lamo 103,36 Km2 terdiri dari 5 jorong, yaitu (a)Koto Tuo, (b)Koto Tangah, (c)Tanjung Bungo, (d) Lolo, (e)Sungai Nyanyiang,
  5. Nagari Muaro Paiti 95 Km2 mempunyai 6 jorong, yaitu :(a) Kampuang Baru, (b) Kampuang Dalam, (c) Kampung Talawi, (d) Sungai Panjang Indah, (e) Kampung Duri, (f) Koto Tinggi,
  6. Nagari Koto Bangun 91 Km2 mempunyai 3 jorong, yaitu: (a)Pulau Sialang, (b) Simpang,(c)Kampung Baru
  7. Nagari Durian Tinggi 81 Km2 terdiri 3 jorong, yakni: (a) Bintungan Sati, (b)Cinta Maju, (c)Ranah Pembangunan
Ibu kecamatan adalah Muaro Paiti yang terletak 78 Km dari Kota Sarilamak. Batas Kecamatan Kapur IX adalah sebagai berikut:
Utara Provinsi Riau
Selatan Kecamatan Bukit Barisan dan Gunuang Omeh
Barat Kabupaten Pasaman
Timur Kecamatan Pangkalan Koto Baru

Daftar isi

Topografi

Topografi Kecamatan Kapur IX bervariasi antara datar, bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut terendah pada nagari Lubuak Alai (137 m dpl) dan tertinggi puncak Bukit Sapan Kijang di Nagari Koto Lamo (720 m dpl).
Kecamatan ini mempunyai Bukit diantaranya : B. Sangkar Puyuah, B.Batu Aguang, B.Rimbo Putus, B.Rimbo Pancuang,B. Sapan Kijang, B.Pandan, B. Rangau, B.Tadung, B.Batu Putiah, B.Alang Gadang, B.Kandang Lawan, B.Luncing, B.Lereng Bincang, B.Karsik Nambun, B. Koto Gilingan, B. Angau, B. Tapanggang,B. Bakar, B.Luncung, B.Pandam, B.Rimbo Sangkar,B. Batu Putiah, B.Malin, B.Balego, B.Patai, B. Tusam, B. Mangkudu, B.Batang Manau, B.Gong dan B.Ngalak.
Daratannya dialiri dengan banyak sungai besar dan kecil yang telah dimanfaatkan masyarakat untuk transportasi mempergunakan speed boat, sumber irigasi sawah, pencarian ikan dan sumber Galian C pasir dan kerekel. Nama–nama sungai tersebut adalah : Sungai Batang Kapuar, Batang Sopan, Batang Gamuruah, Batang Mangan, Batang Karuah, Kapua Putiah, Kapua Ketek, Sungai Keluaran,Sungai Janiah, Batang Jolu, Batang Tialan,Batang Morgan, Batang Tiawan, Batang Gian dan Batang Dondan.

Sejarah

Menurut Tambo

Dalam Tambo disebutkan bahwa Kecamatan Kapur IX sekarang merupakan bagian Ranah dari Luak Limo Puluah dan merupakan wilayah Tengah dari Kampar Kanan. Yang dikatakan Kapur IX adalah : Koto Lamo, Lubuak Alai, Koto Bangun, Durian Tinggi, Sialang, Kapua, Pongkai, Gunuang Malelo, dan Tanjuang Muaro Takuih.
Sementera itu Galugua disebutkan dengan VI Koto Kampar yang terdiri dari dua bagian ,pertama Galugua III Koto di Mudiak atau Galugua Ateh atau dinamakan juga Muaro Sungai Lolo. Kedua Galugua III Koto di hilia atau galugua Bawah.
Adapun susunan pemerintahan Kampar menurut adat adalah Pemerintahan Bandaro yang disebut dengan andiko 44 , yang 40 jatuh ke Kampar dan yang empat jatuh ke Kapua IX, dan yang jatuh ke Kapur IX yaitu :1) Dt. Rajo Balai di Muaro Takus sebagai Pucuk Andiko 44, 2) Dt. Sati di Gunuang Malelo sebagai Timbalan Pucuk Andiko, 3) Dt. Bandaro di Tanjuang sebagai Timbalan Pucuk Andiko dan Rajo Mahimpun di Muaro Takus sebagai manti pucuk andiko. Dan sebagai andiko lainnya adalah : Dt. Rajo Malelo di Muara Takus, Dt. Parabu di Pongkai, Dt. Majo di Gunuang Malelo, Dt. Bandaro Kayo di Lubuak Alai,Dt, Bandaro Kuniang di Muaro Paiti, Dt. Bandaro Hijau di Durian Tinggi, Dt. Bandaro Sati di Lolo Koto Lamo, Dt. Rajo di Galugua

Zaman Belanda

Dizaman Belanda Kapur IX dinamakan Kelarasan Kapua nan Sembilan dan daerah (Landschap) Galugua III Koto di Hilia yang merupakan bagian dari Kecamatan Kampar Atas ,Kabupaten Limapuluh Kota dengan pusat pemerintahanya di Bangkinang dengan Kontroler : OP Besseling, Jaksa Royan Dt. Jamarif dan Ajung Jaksa adalah Majid Khatib Sampono dan Halat Sutan Marajo.
Setelah perobahan pembagian administrasi Sumatera Barat bulan Nopember 1914 maka Kecamatan Kapur IX bernama Onderdistrik Sialang (Kapur IX dan Galugua III Koto ) dari Onderafdeling Pangkalan , Afdeling Limapuluh Kota dengan Assiten demangnya bernama Jamaluddin Dt. Indo Marajo berkedudukan di Sialang.

Zaman kemerdekaan

Pada awal kemerdekaan wilayah Kecamatan Kapur IX merupakan bagian dari kewedanaan Bangkinang, Luhak Lima Puluh Kota. Setelah Agresi Belanda II berdasarkan intruksi Gubernur Militer Sumatera Tengah No. 10/GM/ST/ 49 tanggal 9 Nopember 1949, dan diresmikanlah Kabupaten Limapuluh Kota Pada Tangal 19 Desember 1949, maka Kecamatan Kapur IX merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota.
Nama-nama camat Kecamatan Kapur IX adalah:
  1. Azhar Hamid (1949-1952)
  2. Gudang (1952-1953)
  3. Tengku Aladin (1953-1954)
  4. Tengku Saleh (1954-1955),
  5. Bagindo Ami (1955-1955)
  6. R. Dt. Doyok (1955-1957)
  7. Maran (1957-1960)
  8. Amran Zai (1960-1963)
  9. Naswar (1963-1964)
  10. Hatribal (1964-1967)
  11. Yusri,HI (1967-1968)
  12. Syahruddin (1968-1969)
  13. Amasri,BA (1969-1972)
  14. Mahyudin Tamara BA (1972-1973)
  15. Muzahar Abdulah, BA (1973-1977)
  16. Yohanes Dahlan ,BA (1977-1980)
  17. S.Dt.Rajo Sulaiman BA (1980-1983)
  18. Ruswan Abbas ,BA (1983-1985)
  19. Drs. Syafruddin Darab, BA (1985-1986)
  20. Drs. Mohammad Guntur (1986-1989)
  21. Karateker Drs. Syahmunir (1989-1990)
  22. Drs.Erminas (1990-1994)
  23. Drs. Don Adonis (1994-1996)
  24. Drs. Ridwan (1996-1998)
  25. Busman,BA (1998-2000)
  26. Musdar Darwis, Ba (2000- 2002)
  27. Ir. Wal Asri (2002-2004)
  28. Drs.Basnida Efrizal.M.Si (2004-2005)
  29. M.Ali Firdaus,S.Sos (2005-2008)
  30. Drs.Ilyas (Jan 2009- Mar 2010)
  31. Yan Agusra.S.Sos.M.Si (Mar 2010-Desember 2010)
  32. Elsiwa Fajri (Januari 2011-Sekarang)

Agama

Untuk menunjang kehidupan beragama di Kecamatan Kapur IX terdapat fasilitas tempat ibadah berupa Masjid (22 buah), Mushala (8 buah), dan Langgar (34 buah). Masyarakatnya 100 % memeluk agama Islam. Jumlah ulama 24 orang, mubalig 93 orang, penyuluh agama 13 orang dan khatib 22 orang.

Kependudukan

Jumlah penduduk Kecamatan Kapur IX adalah 26.479 jiwa yang terdiri dari laki-laki 13.587 jiwa dan perempuan 12.892 jiwa dengan sex Rasio 105,39 % dan tingkat kepadatan penduduk 37 jiwa/Km². Sumber mata pencaharian penduduk adalah petani baik sebagai petani sawah maupun sebagai petani karet dan gambir dengan persentase 87 %, pedagang 10 % dan lainnya 3 % dari jumlah penduduk yang usianya produktif.

Pendidikan

Sarana pendidikan di Kecamatan Kapur IX yang telah tersedia sejak tingkat pendidikan TK sampai SLTA. Sarana pendidikan TK berjumlah 20 (dua puluh) unit. Sarana pendidikan SD tersebar disemua nagari berjumlah 31 (tiga puluh satu) unit. Untuk tingkat pendidikan SLTP Negeri 4 (empat) unit. Dan untuk tingkat pendidikan SLTA berjumlah 1 (satu) unit.

Kesehatan

Dibidang kesehatan, fasilitas dan sarana kesehatan di Kecamatan Kapur IX juga masih sangat terbatas. Untuk melayani 7 Nagari yang ada hanya terdapat 2 unit Puskesmas , 7 unit Puskesmas Pembantu (Pustu) , Polindes 10 unit dan Posyandu 30 unit. Adapun tenaga medis yang terdapat di kecamatan ini terdiri dari 4 orang dokter, perawat 8 orang, 18 orang bidan.

Pertanian dan perkebunan

Di bidang Pertanian dengan luas Sawah 1.204 Ha,produksi Padinya belum mampu untuk memenuhi konsumsi masyarakat di Kecamatan Kapur IX, peluang peningkatan produksi adalah melalui penanaman Padi Ladang. Lahannya yang berbukit dan bergelombang merupakan potensi besar dalam penanaman gambir dimana masyarakatnya telah yang mempunyai lahan gambir terluas di Kabupaten Limapuluh Kota, yakni seluas 5.682 ha dengan total produksi 4.764,10 ton pertahun atau 40,4 % dari total produksi Kabupaten Limapuluh Kota sebesar 11.790,60 ton.

Peternakan dan perikanan

Kerbau merupakan hewan ternak besar yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kapur IX. Populasi ternak Kerbau 802 ekor, Sapi adalah 351 ekor, Kambing 1.328 ekor .Selain itu, jenis unggas yang paling banyak terdapat adalah Ayam Buras dengan populasi mencapai 46.694 ekor dan Itik 8.571 ekor, Ayam petelur 1.014 ekor. Sementara luas Kolam adalah 52,70 ha dengan produksi 700,24 ton/tahun, Luas Budidaya Ikan di Sawah 595 Ha dengan produksi 80,44 ton/tahun , luas penangkapan ikan diperairan umum dengan luas 450 ha dengan produksi 43,13 ton/tahun.
Di bidang Pertambangan Kecamatan Kapur IX mempunyai potensi seperti : Tambang Batu Bara di Kenagarian Koto Lamo. Nagari Galugua mempunyai potensi Tambang Batu Bara dan Marmar. Sedangkan potensi Galian C yang terdiri dari pasir dan batu berukuran kerikil (Sirtukil) terdapat di Btang Air Paiti,Pambangan, Kapur nan kaciak, dan Kapur nan gadang , dan Tanah Liat di Kenagarian Lubuak Alai.

Pariwisata

Di Bidang Pariwisata yang dapat dikembangkan dan perlu pengelolaan oleh anak nagari adalah : Di Kenagarian Lubuak Alai adalah Air terjun dan irigasi, di kenagarian Koto Lamo Batu Lasuang, Situs kebudayaan Batu Basurek dan sebuah Prasasti batu keramat dan batu mejan milik suku melayu Dt. Bosa Di kenagarian Sialang ada Panorama Alam. Di Kenagarian Muaro Paiti terdapat Pemandian Air Panas. Di nagari Durian tinggi terdapat Tapak Candi Koto Gilingan, sedangkan di kenagarian Galugua terdapat 3 okasi temat rekreasi yaitu; ngalau di tepi batang kampar, Batu kamunyi dan batu tungku. Goa atau ngalao apabila dikelola dengan baik dapat sebagai peningkatan ekonomi melalui pemeliharaan burung walet; seperti di kenagarian Koto lamo ada 25 lokasi, di kenagaraian Sialang terdapat ngalau Langkuik, Di Muaro Paiti ada 1 lokasi, dan di Galugua ada 2 lokasi yakni ngalao Batu Rajo dan Langkuik Kolam.

Pasar

Untuk memasarkan hasil bumi dan membeli keperluan rumah tangga di Kecamatan Kapur IX pada masing-masing nagari mempunyai pasar nagari, Lubuak Alai Pasar Tipe A hari minggu, Dinagari Koto Lamo ada 3 unit, yakni di jorong Tanjung Bungo setiap hari Rabu, Jorong Koto Tangah setiap hari Kamis, dan di jorong Koto Tuo setiap hari jumat, di Nagari Sialang ada 2 unit di jorong Ranah Bengkek hari jumat dan pasar di Sialang Ateh hari jumat. Di nagari Muaro Paiti pasar Tipe B pada hari kamis, Pasar Durian Tinggi Type A pada hari senin , dan di Galugua pasar Type A pada hari jumat.